hubungi kami di : marta.diputra@yahoo.co.id

marta.diputra@yahoo.co.id

Jumat, 07 Oktober 2011

tips agar di senangi orang lain


Tips Agar Disenangi Orang Lain

Telah ditemukan bahwa kemampuan berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan orang lain lebih penting dalam meraih keberhasilan, dibanding kemampuan teknis lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan cara kita memperlakukan orang lain, serta bagaimana kita merespon setiap tindakan orang terhadap diri kita.

Kemampuan berinteraksi secara serasi dan harmonis, menunjukkan suatu kecerdasan emosional yang tinggi. Di kantor, di sekolah, di mana saja yang mengharuskan kita terlibat dengan orang lain, selalu muncul masalah interaksi dengan orang lain. Sebagian kecil dari kita bisa menjadi orang yang menyenangkan, disukai dalam pergaulan, tapi sebagian lainnya cenderung pasif atau apatis. Bagi orang-orang normal, mereka yang mampu mengatasi kesulitan bergaul itu menunjukkan adanya peningkatan karier, kekayaan materi, dan kesejahteraan yang lebih cepat, dibandingkan mereka yang terjebak dalam kebuntuan komunikasi.

Jelas bahwa keberhasilan seseorang karena adanya hubungan-hubungan yang positif dengan lingkungannya, ---- dan semua itu melibatkan orang lain. Semakin banyak teman, semakin banyak orang yang membutuhkan kehadirannya, atau menggantungkan hidup kepadanya, maka semakin tinggi nilai orang tersebut.

Persoalannya, adakah cara yang dapat dilakukan agar kita menjadi menyenangkan bagi orang lain? Sebenarnya kita akan menjadi menyenangkan bagi orang lain, jika kita tahu apa yang dibutuhkan orang tersebut, dan berusaha memberikan apa yang dibutuhkan itu. Rumus ini cukup simpel.

Ada tiga hal yang dibutuhkan orang lain, yang ingin didapatkan dalam pergaulan, meskipun ia tidak pernah mengatakannya. Yaitu: (1) Penghargaan; (2) Perhatian; dan (3) Dukungan. Mari kita membahasnya secara singkat berikut ini.

Berikan Penghargaan, Siapapun Dia

Penghargaan, ini yang sangat penting. Memberikan penghargaan secara tulus, dan menyampaikan secara lugas membuat orang terkesan kepada kita. Kita semua ingin dihargai, kita semua ingin dianggap penting. Ketika berkomunikasi, ungkapkanlah penghargaan dan penghormatan Anda pada orang lain. Willian James mengatakan: “Prinsip terdalam pada sifat dasar manusia adalah idaman untuk dihargai.” John Dewey juga mengakui: “Hasrat menjadi penting merupakan desakan terdalam dari sifat dasar manusia.”

Kunci ungkapan penghargaan ini adalah kemampuan meletakkan “posisi kemanusiaan” (human being) setiap orang pada tempat tertinggi, dibandingkan atribut lainnya. Penghargaan tidak ada kaitannya dengan atribut jabatan, kekayaan, dan status sosial. Setiap orang punya sisi kemanusiaan, apapun kedudukan dan pekerjaannya. Kita menghargai orang lain, karena ia juga manusia seperti kita --- bukan karena ia kaya dan mempunyai jabatan.

Setiap hari, kita dapat menggunakan ungkapan penghargaan ini, kepada siapapun yang kita temui. Kepada tukang sapu jalan, pelayan restoran, dan buruh pelabuhan, yang setiap hari ada di sekeliling kita. Atau kepada keluarga tercinta, anak-anak, istri, mertua, dan orang tua kita. Juga kepada teman-teman kerja, baik itu direktur maupun staf. Semuanya memerlukan penghargaan, ungkapan perhatian yang tulus bahwa mereka semua “manusia”, terlepas dari atribut-atribut profan lainnya. Kita menghargai tukang sapu jalan, karena ia juga manusia. Kita menghargai buruh, karena ia juga manusia. Begitu pula dengan tukang becak, penjaga kantor, ataupun pelayan restoran.

Jika Anda mengatakan: “Maaf telah merepotkan Anda. Saya memesan ayam goreng, bukan ayam panggang,” kepada pelayan yang salah mengantarkan pesanan Anda di sebuah restoran, membuat segalanya berjalan enak. Mungkin si pelayan mengatakan: “Tidak apa-apa,” dan senang hati ia mengganti pesanan itu karena kita menunjukkan sikap respek kepadanya.

Tapi apa yang akan terjadi jika Anda langsung berdiri, memaki, dan mengumpat dengan kasar? “Pelayan bodoh, tidak tahu diri! Lain dipesan, lain yang diberikan!” Apa yang terjadi? Semuanya menjadi berantakan. Dan yang paling parah, Anda telah meninggalkan “bisul” di hati pelayan tersebut, yang akan dibawanya seumur hidup! Cara Anda berbicara akan menunjukkan jati diri Anda.

Ungkapan kecil seperti: “Maaf telah mengganggu Anda,” “Maukah Anda berbaik hati untuk menolong saya ......”, “Terima kasih.... Anda memang penuh perhatian...”, dan “Saya tidak bisa melupakan kebaikan Anda...” dapat menghilangkan kekakuan dan karatan-karatan emosi yang ada di dalam jiwa kita. Penghargaan orang lain terhadap kehadiran kita akan membuat kita lebih bersemangat untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain.

Katakan: “Saya menyukai orang lain”

Apa yang membuat Anda bersemangat ketika berbicara dengan orang lain? Jawabnya adalah: Perhatian. Jika orang lain memperhatikan kita atau menatap wajah kita ketika kita sedang berbicara, maka kita cendrung menjadi bersemangat untuk berbicara. Tapi jika orang tersebut menengok kiri kanan, tidak melihat wajah kita, atau tidak mendengarkan apa yang kita katakan, tentu kita akan jengkel dan menghentikan pembicaraan. Untuk apa berbicara jika orang lain tidak mendengarkan, ungkapan itu yang ada dalam pikiran kita.

Alfred Adler mengatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada kawan-kawannyalah yang memiliki kesulitan terbesar dalam hidup dan memberikan luka terbesar pada orang lain. Dari antara para individu tersebutlah semua kegagalan manusia timbul.”

Hampir semua ahli yang mendalami dunia komunikasi, seperti penulis, pengkhotbah, dan entertainer mengakui pentingnya perhatian pada orang lain sebagai kunci keberhasilan usahanya. Seorang editor kawakan di AS mengatakan: “Anda harus menaruh minat pada orang lain kalau Anda ingin berhasil menjadi penulis.” Sebagai editor sebuah majalah terkemuka, dia bisa mengambil yang manapun dari lusinan cerita yang terletak di mejanya setiap hari, kemudian setelah membaca beberapa pragraf , dia sudah bisa merasakan apakah sipenulis menyukai orang-orang. “Kalau si penulis tidak menyukai orang,” ujarnya, “orang-orang tidak akan menyukai cerita-ceritanya.”

Bagi entertainer seperti Howard Thurston, pesulap yang telah berkeliling dunia, menciptakan ilusi-ilusi, menyihir para penonton dan membuat orang tercengang, rahasia memunculkan daya tarik bagi orang lain, cukup sederhana. Apa itu? Ia menceritakan, setiap kali dia naik panggung dia berkata kepada dirinya: “Saya sangat bersyukur karena orang-orang ini datang kepada saya. Merekalah yang memungkinkan saya mencari uang dengan cara yang sangat saya sukai. Saya akan memberi mereka pertunjukan terbaik yang mampu saya lakukan.”

Dia mengakui bahwa dia tidak pernah menginjakkan kaki di depan lampu sorot, tanpa lebih dahulu berkata kepada dirinya berulang-ulang: “Saya mencintai penonton saya. Saya mencintai penonton saya!” Hasilnya sungguh luar biasa, ucapanya itu terpantul kembali pada dirinya berupa penghormatan, penghargaan, dan rasa cinta yang luar biasa para penonton atas setiap pertujukannya.

Cara lain untuk memberikan perhatian antara lain: Menyebutkan nama orang lain secara tepat, baik lisan maupun tulisan. Hindarkan memanggil nama yang tidak lasim, atau memberikan embel-embel yang menyiratkan penghinaan atau ejekan. Nama adalah kata yang paling penting dan bermakna dalam hidup seseorang. Mencatat tanggal lahir teman-teman dekat Anda. Berikan ungkapan perhatian pada hari ulang mereka, walaupun hanya sebatas selembar surat atau sekuntum bunga. Ia adalah cara menarik perhatian yang manjur. Suatu saat mungkin Anda perlu mengatakan kepada teman, pacar atau istri Anda: “Rambut kamu bagus dihiasi bunga melati....”, “Baju itu sangat serasi dengan tubuhmu yang langsing....”, “Senyummu manis sekali...”.

Dorong Orang Membicarakan Dirinya

Memberikan dukungan, bukan hanya lewat bantuan material, misalnya uang, tapi juga melalui kata-kata. Sebuah pujian dapat memberikan semangat bagi orang yang hampir patah hati. Membangkitkan antusiasme bagi orang lain, penting. Caranya, kita berbicara sesuai dengan keinginan hati orang tersebut, kita mengikuti alur berpikirnya, dan kita mendukungnya melalui ungkapan-ungkapan positif.

Alur berpikir dibentuk melalui kata-kata. Jika Anda terbiasa mengungkapkan kata-kata negatif kepada orang lain, hal ini sama dengan memasukkan bibit-bibit penyakit ke dalam pikiran Anda sendiri. Setelah sekian lama, Anda tanpa sadar akan mematikan daya tarik Anda terhadap orang. Siapa yang senang berbicara dengan seseorang yang penuh keluh kesah, yang dari mulutnya hanya keluar umpatan, omelan, caci maki, dan kata-kata lain yang membuat merah telinga? Tentu orang-orang akan meninggalkannya.

Bagaimana jika Anda tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk menyenangkan orang lain? Cara paling sederhana adalah: Diam dan dengarkan apa yang dikatakannya dengan penuh perhatian. Cara ini merupakan pujian tertinggi yang bisa kita berikan kepada siapa pun. Jack Woodford, mengatakan: “Hanya sendikit manusia yang bertahan terhadap sanjungan yang tersirat dari perhatian yang penuh.” Dale Carnegie memberikan tambahan, bukan sekadar memberikan perhatian penuh. Tapi saya “Tulus dalam penerimaan saya dan murah hati dalam memberi penghargaan” itu yang lebih penting.

Isaac F. Marcosson, seorang jurnalis yang mewawancarai ratusan selebrities menyatakan bahwa banyak orang yang gagal dalam membuat kesan yang menyenangkan, karena mereka tidak mendengarkan dengan penuh perhatian. “.... Orang yang sangat penting telah menyampaikan kepada saya bahwa mereka lebih suka kepada pendengar yang baik, dibandingkan pembicara yang baik, namun kemampuan untuk mendengarkan tampaknya lebih jarang dimiliki, dibandingkan dengan hampir semua ciri baik lainnya.”

Memberikan dukungan berarti membiarkan orang lain mencapai tujuannya dengan bantuan sepenuhnya yang bisa kita berikan kepadanya. Kita bisa mendukung orang lain dengan “mendengarkan penuh perhatian” atau berusaha “membangkitkan antusiasme orang lain” melalui ungkapan-ungkapan positif.

Ingatlah bahwa orang dengan siapa Anda bicara adalah seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka sendiri dan keinginan-keinginan mereka, juga masalah mereka, dibandingkan dibandingkan dengan minat mereka pada Anda dan masalah Anda. Karena itu jadilah pendengar aktif, doronglah orang lain untuk berbicara tentang dirinya. Jika Anda lakukan itu, Anda akan mendapatkan tempat di hati mereka. Cobalah.

Semua orang ingin dihargai, maka berikanlah penghargaan. Semua orang diperhatikan, maka berikanlah perhatikan. Semua orang membutuhkan orang lain, maka bantulah orang lain. Jika kamu ingin orang lain berbuat menyenangkan bagi dirimu, maka berbuat menyenangkan jugalah kepada mereka. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar